MAKALAH TENTANG KINGDOM ANIMALIA (HEWAN)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hewan atau disebut juga dengan
binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kingdom (kerajaan)
Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi.
Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian
sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan
terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok
ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat
energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Hewan
sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa
adanya hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam
ekosistem. Seperti apa itu?
Inilah
yang kemudian melatarbelakangi dalam makalah ini Kami mencoba membahas tentang
Kingdom Animalia (Hewan)
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa ciri-ciri umum Animalia?
2) Apa saja ciri-ciri dan
klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3) Apa peranan Animalia dalam
kehidupan?
1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan
menjelaskan pembagian kingdom (kerajaan) Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan
hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam
kingdom Animalia.
1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan
hewan-hewan dalam kingdom (kerajaan) Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri
pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia
Dalam bahasa Inggris,
"hewan" disebut animal, dari bahasa Latin yaitu "animalis",
yang berarti "memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal
sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-kadang,
kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam
penggunaan nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua
anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-ubur,
serangga dan manusia.
Hewan mempunyai daya gerak,
cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,
memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu
berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik
pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit.
Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat
dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh
sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam
biologi.
Secara umum berikut ini adalah
ciri-ciri hewan:
- Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler,
heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan
memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara
menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan
organik yang terurai.
- Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh
dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel
hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
- Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang
bertanggungjawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan
saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
- Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan
tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
- Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam
tergantung pada tempat hidupnya, ada yang bernapas dengan paru-paru
seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti
serangga.
- Memerlukan makanan untuk tumbuh dan
bertahan hidup.
Bentuk
tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusunan
tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial dan
simetri bilateral sebagai berikut :
- Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun
melingkar. Hewan dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral.
Hewan dengan bentuk tubuh radial sering disebut hewan radiata. Hewan
radiata meliputi Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
- Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang
tersusun bersebelahan dengan bagian yang lainnya. Hewan bilateral
mempunyai sisi dorsal, ventral, sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan
Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastic
sebagai berikut :
- Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan
ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk
displobatik meliputi hewan kelompok coelenterata.
- Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan
ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.
Triploblastik
Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga di antara
saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b.
Triploblastik
Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh yang
tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing
gilik).
c.
Triploblastik
Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga tubuh (selom)
sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm. Contohnya
Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.
2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi
Invertebrata
Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa
dan vertebraeyang berarti tulang belakang.
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan
invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai berikut :
A. Filum Porifera (Hewan Spons)
Porifera
berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera
adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons.
Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar
porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara
heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Porifera
memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh
porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
- Tipe Askonoid
Askonoid
merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang langsung di hubungkan
dengan saluran lurus menuju spongosol. ContohnyaLeucosolenia sp.
- Tipe Sikonoid
Sikonoid
merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan
spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
- Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid
merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung
dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan
karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
- Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea
berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu, serta rangka
tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon. Calcarea
banyak tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp.,Leucon sp., Chathrina sp.
- Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida
memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung banyak benang silikat dan
berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan bentuk hewan menyerupai gelas,
silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium,Pheronema, Hyalonema sp.
- Demospongiae
Demospongiae
bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka,
rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat
dan spikula berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp.,Callyspongia sp., Clionia sp.
B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.
Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat
pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik
atau tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa
spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan
berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum
Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
- Kelas Hydrozoa
Sebagian
besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan ada
pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan
medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai
bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.
- Kelas Scyphozoa
Merupakan
hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan, dan
melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan
fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
- Kelas Anthozoa
Merupakan
hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di
laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa.
Contohnya Metridium
senile dan Giant green anemone.
C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthesberarti cacing. Platyhelminthes
adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma,
mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup
bebas di perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
- Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki
bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan
air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
- Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup
sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati,
paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
- Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok
cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai pita, serta
merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat
hermafrodit. Contohnya Taenia solium.
D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh
silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik
pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil
dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk
seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan
selomata. Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi
menjadi tiga kelas yaitu :
- Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan
annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di daerah pasang surut
air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan bergerak dengan
parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele(cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
- Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan
annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar, namun ada
pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang lembab).
Contohnya Lumbricus
terrestris, Pheretima musica, Pheretima posturna.
- Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan
cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang, bentuk tubuh
agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut,
parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.
F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah
hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang
bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan
darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca
dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
- Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan
hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral, kaki
vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan hidup di
laut yang umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
- Kelas Gastropoda
Merupakan
kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya, memiliki cangkang
berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkangnya.
Contohnya Achatina
fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga vaginula
(siput telanjang), contohnya Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
- Kelas Scaphopoda
Merupakan
kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka di
kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
- Kelas Cephalopoda
Merupakan
hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris bilateral, sebagian
besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna, serta terdapat
kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia officinalis dan Nautilus pompilius.
- Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan
hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang cangkang, berkaki
pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari lapisan
periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.
G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan
berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat kapur, bergerak
dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak, bernafas,
dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari
madreporit, madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan
ampula. Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas
sebagai berikut :
- Kelas Asteroidea
Memiliki
bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh permukaan
tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah pantai
atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten duplicatus, Crossaster papposus danOreaster occidentalis.
- Kelas Echinoidea
Memiliki
bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh berkulit
duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di
derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai.
Contohnya Echinos
esculenta,Diadema saxtile, Strongylocentrotus sp.
- Kelas Ophiuroidea
Mempunyai
bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas.
Contohnya Ophiothrix
fragilis.
- Kelas Crinoidea
Mempunyai
bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya hidup di
laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk tanaman
laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
- Kelas Holothuroidea
Mempunyai
bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau mentimun laut.
Contohnya Holothuria
sp.
H. Filum Arthropoda
Arthropoda
berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda
adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata,
serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks
dan abdomen. Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas
yaitu :
- Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea
umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki
renang pada abdomen.
Berdasarkan
ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu :
- Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi
menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki
tubuh transparan dan pucat dan sebagai zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air
laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut
dan air tawar sebagai plankton atau parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut
melekat pada batu atau benda lain yang mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
- Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi
tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai
penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut
dan bentuk tubuh mirip belalang sembah. Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air
tawar dan diantaranya hidup di laut serta mempunyai lima pasang kaki sebagai
alat gerak. Contohnya Portunus sexdentatus.
- Kelas Arachnida
Tubuh
arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida
di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Scorpionida
Hidup
bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
- Ordo Arachnoida
Hidup
secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. ContohnyaHeteropoda venatoria.
- Ordo Acarina
Hidup
sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. ContohnyaScoarptes scabei.
- Kelas Myriapoda
Myriapoda
merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah banyak. Myriapoda
dibagi menjadi dua ordo yaitu :
- Ordo Chilopoda
Lebih
dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih dorsoventral dan
memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra marsitans.
- Ordo Diplopoda
Lebih
dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya silindris panjang
dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
- Kelas Insekta (serangga)
Insekta
merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas
yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta
memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu atau
dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan
ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu
:
a. Subkelas Apterigota (Insekta
tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta
bersayap).
Bedasarkan
asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua superordo yaitu :
- Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih
di dalam kepompong dan termasuk holometabola.
- Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan
luar dinding tubuh dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna.
Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Odonata
Memiliki
dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit, mata majemuk,
nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora. ContohnyaCalopteryx maculata.
- Ordo Isoptera
Memiliki
dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas setelah kawin,
tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni besar, dan pemakan kayu.
Contoh Reticulitermis
flavipes.
c. Ordo Orthoptera
Memiliki
dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan kuat dari sayap
belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki belakang panjang dan
kuat. Contohnya Oxya
sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki
dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk sedangkan sayap
belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai
dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang mana hewan betina
umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap.
Contohnya Nilaparvata
lugens.
Homometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Homometabola dibagi
menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Siphonoptera
Apterigota,
tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai mata facet.
Contohnya Xenopsylla
cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai
satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe mulut penggigit
dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c. Ordo Neuroptera
Memiliki
dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut penggigit.
Contohnya Myrmeleon
sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki
dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang dilengkapi
alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki
sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe mulut
penusuk dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi
Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang
mempunyai tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi vertebrata merupakan
subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda
dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas
organnya, vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :
- Kelas Pisces (Ikan)
Hewan
tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah dingin,
memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan
berkembang biak dengan bertelur.
Pisces
dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
- Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai
rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki penutup insang,
berkembangbiak secara ovipar dan mengalami fertilisasi internal, serta hidup di
luat dan sedikit di air tawar. Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
- Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki
rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang, berkembangbiak
secara bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal, serta berhabitat di air
tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda, ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan
ikan salem.
- Kelas Amfibi
Hewan
tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat
fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrananictitans pada mata, berkembang biak
secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami metamorphosis
sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau.
- Kelas Reptilia
Hewan
reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan
paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang
ovovivipar, pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang
tidak, serta bergerak secara melata.
Reptilia
dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
- Ordo Squamata
Terbagi
menjadi dua subordo sebagai berikut :
- Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya
kadal, bunglon dan komodo.
- Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang
atas dan bawah tidak mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular
sanca hijau.
- Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh
terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah, tidak
mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan
penyu hijau.
- Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai
kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan telingga.
Contohnya buaya muara.
- Rynchocephalia
Merupakan
ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.
D. Kelas Aves
Hewan
aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas, berkembangbiak
secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya dapat terbang
tetapi ada juga yang tidak dapat terbang.
Aves
dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :
- Archaeornithes
Memiliki
gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang, dan telah
punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
- Neornithes
Yang
terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
- Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak
dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Spheniscifiormes,
contohnya penguin.
- Ordo Casuariiformes, contohnya
burung kasuari.
- Ordo Apterygiformes, contohnya
burung kiwi.
- Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang.
Kelompok ini di bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Galliformes, merupakan
burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari. Contohnya ayam.
- Ordo Passeriformes, merupakan
burung yang bersuara merdu. Contohnya burung kutilang dan burung cendrawasih.
- Ordo Anseriformes, merupakan
burung yang dapat berenang, kakinya pendek dan terdapat selabut di antara
jari-jari kaki. Contohnya itik.
- Ordo Coraciiformes, merupakan
burung berparuh besar, tungkai pendek, serta pemakan ikan, katak, dan lebah.
Contohnya rangkong badak.
- Ordo Columbiformes, merupakan
burung berparuh pendek, tembolok besar, dan sel epitelnya mudah mengelupas.
Contohnya burung merpati dan burung perkutut.
- Kelas Mamalia
Hewan
mamalia memiliki grandula
mammae,
bernafas dengan paru-paru, berdarah panas, berkembangbiak secara vivipar dan
ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat rambut, umumnya hidup di darat tetapi
ada juga di air.
Mamalia
dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
- Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia
yang bertelur. Contohnya Platypus.
- Ordo Insectivora
Merupakan
mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai cokelat kecil.
- Ordo Marsupialia
Merupakan
mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
- Ordo Rodentia
Merupakan
mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
- Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat
terbang. Contohnya kelelawar.
- Ordo Pholidota
Merupakan
mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta memiliki lidah
kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
- Ordo Carnivora
Merupakan
mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau, singa, dan anjing
laut.
- Ordo Cetacea
Merupakan
mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut. Contohnya
lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
- Ordo Proboscidea
Merupakan
mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
- Ordo Sirenia
Merupakan
mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip. Contohnya
dugong.
- Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku.
Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
- Artiodactyla
Merupakan
hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan jerapah.
- Perissodactyla
Merupakan
hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
- Ordo Primata
Merupakan
mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya beruk, orang utan,
dan lutung jawa.
2.4 Peranan Animalia dalam
Kehidupan
- Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera
dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai bahan
baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat
penggosok badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota
coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena
mengandung protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan kosmetik.
Cacing
tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur
sampah sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan tanah.
Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber protein
seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak di
manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber
protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan,
Mollusca juga menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang
banyak dimanfaatkan manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota
crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata rantai di ekosistem
laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi. Serangga
merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya keseimbangan
ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu penyerbukan bunga. Selain
itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.
Selain
menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan kehidupan
manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan
penyakit kaki gajah. Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis
Arthopoda isopoda dan acharina dapat merugikan manusia.
- Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota
vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan manusia sebagai
sumber makanan karena mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan
vertebrata juga di manfaatkan sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti
pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa
jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat menimbulkan gangguan pada
manusia seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan kalong yang memakan
buah-buahan hasil budidaya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan atau disebut juga dengan
binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kingdom (kerajaan)
Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi.
Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian
sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan
terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok
ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat
energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Hewan mempunyai daya gerak,
cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,
memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu
berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik
pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit.
Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat
dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh
sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam
biologi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri
radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan
dibedakan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi invertebrata
(tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata di
kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan
Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves,
Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok
invertebrata maupun vertebrata. Kelompok invertebrata dan vertebrata memiliki
kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam
ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan
perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok vertebrata juga
dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.
3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut.
Animalia banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka
bumi ini. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan
Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di muka bumi ini seimbang.kita semua
jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota
dari ekosistem kehidupan arthropoda.
Selain itu, Kami sebagai Tim Penyusun Makalah ini
berharap kritik dan saran yang konstruktif dari Pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar