Memuat Makalah-Makalah Tingkat SMA/MA dari Semua Jurusan. Mulai Dari Jurusan IPA, Jurusan IPS Hingga Jurusan Bahasa. Semua Makalah atau Contoh Makalah Didalam Blog ini, Disesuaikan Dengan Mata Pelajaran Masing-Masing Jurusannya. Anda Dapat Mencari Sesuai Jurusan atau Mata Pelajaran Yang Anda Minati. Anda Juga Dapat Menyalin (Meng-kopi) Makalah Di Blog Ini Secara Gratis dan Setelah Itu Membagikannya Ke Media Sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Google+ dan Media Sosial Lainnya.

Makalah Terbaru

Post Top Ad

Kamis, 24 Mei 2018

[Makalah] Tentang Kingdom Fungi

<img src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8GDJAAsM4jDwWDf-8lXvjwrDPQKiIQeaiyCY8ACXQ3xlTwH4m4SA3YxzyVOrKMlRjZdsLuvsL8Aek5cCglFuWediobvunydMCCFdVxG533r1a7QuW6Cx9E9zmcnUXwuw1HoSrRsisWL8/s320/makalah-tentang-kingdom-fungi-1.png' width='100' height='100' alt='gambar makalah tentang kingdom fungi'/>

MAKALAH TENTANG KINGDOM FUNGI (JAMUR)



BAB I
PENDAHULUAN

  1.  LATAR BELAKANG
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah “cendawan” sebagai sinonim bagi Fungi.

Masyarakat awam biasa menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesies-nya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.


Meski begitu, ternyata tidak sedikit dari kita yang belum memahami dengan jelas seperti apa makhluk kecil ini. Inilah yang kemudian melatarbelakangi sehingga dalam makalah ini Kami mengangkat topik tentang Kingdom Fungi.

  1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Apa Ciri - Ciri Umum Fungi?
  2. Bagaimana Klasifikasi Fungi?
  3. Bagaimana Peranan Fungi Dalam Kehidupan?

  1.  MANFAAT
Manfaat makalah :
  1. Dapat mengetahui Apa ciri-ciri umum fungi
  2. Dapat memahami bagaimana klasifikasi fungi
  3. Dapat memahami bagaimana peranan fungi dalam kehidupan



BAB II
PEMBAHASAN


  1. CIRI - CIRI UMUM JAMUR
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah “cendawan” sebagai sinonim bagi Fungi.

Umumnya, jamur merupakan organisme multiseluler, dan beberapa ada yang uniseluler . Jamur memiliki perbedaan yang terlihat dari struktur tubuh, memperoleh nutrisi, dan cara reproduksi.

  1.  Struktur Tubuh 
Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme heterotrof.

Meskipun bersifat heterotrof, fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa bercabang cabang membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk tubuh buah. Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa.

Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nukleus; disebut hifa senositik. Jumlah inti sel yang banyak merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang ulang tanpa disertai pembelahan sitoplasma.

Hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium memungkinkan terjadinya perluasan permukaan bidang absorpsi (penyerapan) sehingga sangat cocok sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur dapat ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 µm sepanjang 1 km. Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium. Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora. Miselium yang menghasilkan spora disebut miselium generatif.

  1.  Cara Memperoleh Nutrisi
Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa bercabang cabang membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk tubuh buah.

Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nukleus; disebut hifa senositik. Jumlah inti sel yang banyak merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang ulang tanpa disertai pembelahan sitoplasma.Hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium memungkinkan terjadinya perluasan permukaan bidang absorpsi (penyerapan) sehingga sangat cocok sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur dapat ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 µm sepanjang 1 km. Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium. Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora. Miselium yang menghasilkan spora disebut miselium generatif. Jamur juga disebut dekomposer karena jamur berperan mengurai zat organik kompleks menjadi senyawa sederhana

  1. Cara Reproduksi
Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual jamur bereproduksi dengan menghasilkan spora aseksual.Adapun secara seksual dengan konjugasi, selanjutnya membentuk spora seksual. Reproduksi aseksual terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan. Jika kondisi lingkungan kembali membaik, jamur bereproduksi secara seksual.

            Spora dapat disebar dengan perantara angin, air, atau terbawa karena kontak dengan makhuk hidup lain. Penyebaran spora dengan air dapat mencapai jarak 100 mil (1 mil = 1,6093 kilometer).

            Reproduksi seksual pada jamur bervariasi bergantung pada jenis jamur, tetapi pada setiap jamur selalu terjadi dengan konjugasi. Konjugasi ini diikuti oleh singami. Singami melibatkan plasmogami dan kariogami. Tahap pertama (plasmogami) merupakan tahap peleburan sitoplasma. Sedangkan tahap ke dua (kariogami) merupakan tahap peleburan inti

  1. KLASIFIKASI JAMUR
        

Kingdom (kerajaan) Jamur
Contoh Kingdom Fungi, sumber : Wikipedia



sumber wikipedia
Jamur kancing (champignon) adalah jamur pangan yang paling populer di dunia.



          Saat ini terdapat lebih dari 100.000 spesies jamur yang telah diketahui. Jamur dibagi menjadi lima divisi, yakni divisi Chytridiomycota, Zygomicota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota (Campbell, 2008). Akan tetapi, yang akan dipelajari saat ini hanya empat divisi, yakni Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

2.1. Divisi Zygomycota
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a.    Tubuh multiseluler.
b.    Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
c.    Hifa tidak bersekat.
d.   Reproduksi
- Vegetatif: dengan spora. 
- Generatif: dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-)  akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Jamur zygomycota ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Jenis jamur zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza. 

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.

Contoh beberapa jenis jamur yang tergolong dalam Divisi Zygomycota:
1.      Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
2.      Jamur Tempe (Rhizopus Stolonifer)
3.      Pilobolus

2.2   Divisi Ascomycota
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Ascomycotina adalah:
a. Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler
b. Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
c. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk   Lichenes (Lumut Kerak)
d. Reproduksi:
     - Vegetatif: pada jamur uniseluler membentuk tunas – tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
     - Generatif: membentuk askus yang menghasilkan askospora.
                
Ascomycota merupakan divisi terbesar dalam kingdom fungi. Jumlah anggota mencapai dari 60.000 spesies. Ciri utama dari divisi ascomycota adalah membentuk spora seksual yang disebut akospora. Akospora terbentuk kedalam kaksus, yaitu suatu tubuh buah khusus yang bentuknya menyerupai mangkuk atau  botol. Tidak seperti Zygomycota, Ascomycota memiliki hifa bersekat. Anggota Ascomycota cukup beragam, ada yang bersel satu,  misalnya yeast atau ragi (S.cerevase); ada pula yang bersel banyak, contohnya Penicillium dan ada pula yang membentuk tubuh buah, seperti Netrica dan peziza. 

Pada umumnya anggota Ascomycotina adalah jamur bersel banyak. Seperti halnya Zygomycota, Ascomycota bersel banyak, reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk konidiospora atau sering disebut konidia (tunggal;konidium) saja. Konidia terbentuk pada ujung hifa khusus yang tumbuh tegak, yang disebut konidofor. Warna dari konidia bermacam-macam, ada yang hitam, merah, biru, dan hijau, bergantung pada jenis jamurnya. Konidia yang telah masak, apabila jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Sementara itu, reproduksi aseksual pada Ascomycota bersel satu dilakukan dengan cara membentuk tunas (budding). Tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual pada Ascomycota terjadi dengan cara membentuk askospora. Akospora dalah spora seksual yang terbentuk di dalam aksus. Aksus terdapat didalam badan buah yang disebut askokarp. 

Pada Ascomycota ada dua jenis hifa, yaitu hifa (+) dan hifa (-). Hifa (+) membentuk alat kelamin jantan (anteredium) dan hifa(-) membentuk alat kelamin betina (askogonium). Kedua jenis alat kelamin tersebut bertemu dan terjadi plasmogami (penyatuan sitoplasma) tanpa disertai penyatuan inti. .Jadi,dalam peristiwa tersebut akan terbentuk sel dengan dua inti Askogonium yang telah meiliki dua inti tersebut akan menghasilkan hifa-hifa askogonium yang dikariotika  (berinti dua). Hifa dikariotika itu bercabang-cabang membentuk tubuh buah yang disebut askokarp. Semetara itu, ujung hifa dikariotika akan membentuk sel khusus yang akan menjadi askus. Didalam aksus akan terjadi perleburan dua inti (diploid/2n). Selanjutnya, inti askus membelah dua kali.

Pembelahan pertama terjadi secara meiosis dan menghasilkan empat sel. Pembelahan kedua terjadi secara mitosis sehingga akhirnya terbentuk delapan akspora didalam aksus tersebut. Tubuh buah (askokarp) yang terbentuk memiliki bentuk bermacam-macam dan merupakan dasar klasifikasi dari Ascomycota. Bentuk-bentuk badan buah tersebut, antara lain kleistotesium, peritesium, apotesium, dan aksus telanjang.
a.   Kleistotesium : berbentuk bulat tertutup,merupakan ciri dari kelas Plectomycetes.
b.   Peritesium : berbentuk botol ,merupakan cirri dari kelas Pyrenomycetes.
c.   Apotesium : berbentuk cawan,merupakan ciri dari kelas Discomycetes.
d.   Akus telanjang : tidak membentuk badan buah,merupakan cirri dari kelas Protoascomycetes.

Spesies yang tergolong Ascomycota di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Penicillum
2.      Ragi (Saccharomyces)
3.      Neurospora
4.      Hygrophorus coccineal dan Morchella deliciosa


2.3   Divisi Basidiomycota
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi  Basidiomycotina adalah:
a.  Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
b.  Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik
c.  Spora seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
d.  Berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai.
f.  Basidiospora terdapat di permukaan lamela atau bilah yang terbentuk di bagian bawah tudungnya. Contoh terkenal dari Agaricaceae ini adalah Vovariella volvacea (jamur padi, jamur damai).
Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya di daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.

Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Basidiomycota bereproduksi secara aseksual dengan permulaan pembentukan spora aseksual. Budding terjadi ketika suatu perkembangan sel induk dipisahkan menjadi sel baru. Setiap sel dalam organisme dapat kuncup. Pembentukan spora aseksual yang paling sering terjadi di ujung struktur khusus yang disebut conidiophores.

Daur hidup Basidiomycotina dimulai dari pertumbuhan spora basidium (konidium). Konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium. Hifa dari dua strain yang berbeda (+ dan -) ujungnya bersinggungan dan dinding selnya larut. Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lain, terjadilah sel dikariotik. Dari sel dikariotuh akan tumbuh hifa dikariotik dan miselium dikariotik, miselium akan tumbuh menjadi tubuh buah dengan bentuk tertentu misalnya seperti payung.

Berikut beberapa contoh spesies dari Divisi Bacidiomycota:
1.      Puccina Graminis
2.      Jamur Merang (Volvariella Volvacea)
3.      Ustilago Maydis
4.      Jamur Kuping (Auricularia Auricula)
5.      Amanita Muscaria



           2.4  Divisi Deuteromycota
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Contoh  Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya:  Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,Microsporum sp. Dan Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
           Ada sekitar 25.000 spesies jamur yang dimasukkan dalam divisi Deuteromycota. Jamur Deuteromycota sering disebut juga fungi imperfecti Karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.
Jika anggota jamur Deuteromycota sudah ditemukan secara reproduksi seksualnya, ia dimasukkan kedalam divisi yang berbeda. Sebagai contoh adalah jamur oncom (Monilia sitophila). Dahulu, jamur tersebut termasuk dalam divisi Deuteromycota.Namun setelah diketahui bahwa jamur ini dapat membentuk askospora, sekarang  jamur tersebut termasuk divisi Ascomycota, dengan nama Neurospora crassa. Contoh lainnya adalah Aspergillus dan penicillium. Beberapa anggota aspergillus dan penicillium ada yang termasuk divisi Deuteromycota, sementara anggota lainnya termasuk divisi Ascomycota. Ciri lain dari Deuteromycota adalah hifanya bersekat. Sebagian besar anggota Deuteromycota bersifat merugikan karena merupakan perasit yang dapat menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan, ataupun  tumbuhan. Contoh anggota Deuteromycota yang merugikan, antara lain Chladosporium penyebab penyakit kulit, Trichophyton dan Epudermophyton penyebab penyakit kulit dan kuku, serta Microsporium penyebab penyakit rambut dan kuku.
Berikut adalah contoh jamur dari Divisi Deutoremycota:
1.        Aspergillus
2.        Epidermophyton dan Mycosporium
3.        Fusarium, Verticellium, dan Cercos

  1. LICHENES DAN MIKORIZA
    Beberapa spesies jamur hidup bersimbiosis dengan ganggang dan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur yang bersimbiosis dengan ganggang dinamakan Lichenes, sedangkan jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi dinamakan mikoriza.
      
            3.1   Lichenes
Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dan miselium jamur yang hidup di batu, batang pohon, dan pada dinding bangunan. Jenis jamur yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan ganggang yang bersimbiosis biasanya yang bersel tunggal atau berbentuk benang dari Chlorophyta atau Cyanophyta.
Lichenes mengadakan reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan soredium. Ganggang dan jamur dapat bereproduksi sendiri-sendiri atau secara bersama-sama baik secara seksual maupun aseksual. Reproduksi yang dilakukan secara bersamaan antara ganggang dan jamur akan berlangsung lebih lambat dibandingkan bereproduksi sendiri-sendiri.
Lichenes mampu berfotosintesis karena memiliki klorofil. Fotosintesis dapat terjadi jika kadar air pada Lichenes berkisar 65%-90%. Pada kondisi udara kering fotosintesis terhenti. Lichenes mendapat mineral dari debu yang larut oleh air hujan.
Lichenes kurang dapat bertahan terhadap polusi udara dan sangat sensitif terhadap SO2 dan zat beracun lainnya. Kematian Lichenes dapat menjadi tanda bahwa kondisi udara sudah dalam tingkat membahayakan. Jadi, Lichenes dapat dijadikan indikator terhadap polusi udara.
Hubungan simbiosis mutualisme dalam Lichenes masih belum jelas. Diperkirakan ganggang mendapat air dan mineral dari jamur, sedangkan jamur mendapat makanan dari hasil fotosintesis ganggang. Lichenes mampu hidup di atas batuan yang terbuka sehingga dijuluki sebagai tumbuhan perintis. Contoh Lichenes adalah Usnea sp. dan Cladonia deformis. Bentuk Lichenes bermacam-macam, ada yang berbentuk kerak (crustose). berbentuk daun (foliose), dan berbentuk tumbuhan perdu (fruticose).

              3.2 Mikoriza
Mikoriza adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan lennan. merupakan orang yang pertama kali menemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan mikoriza pada tahun 1885.Mikoriza ditandai dengan adanya pembengkakan pada akar dan terlihat miselium pada potongan melintangnya. Jika ditinjau dari struktur anatomi, tipe mikoriza dapat dibedakan sebagai berikut.
            3.2.1  Ektomikoriza
            Ektomikoriza ditandai dengan adanya selubung berupa jala yang menutupi permukaan akar. Ektomikoriza ditandai dengan hifa jamur yang membentuk ektomikoriza dan masuk ke ruang interseluler sel-sel korteks. Ektomikoriza banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan hutan seperti Pinus, Shorta, dan Eucaliptus.

             3.2.2  Endomikoriza
Endomikoriza dicirikan oleh adanya hifa yang masuk ke sel-sel korteks pada akar tumbuhan.

              3.2.3 Ektendomikoriza
Ektendomikoriza merupakan gabungan antara endomikoriza dan ektomikoriza. Sebagian hifa ada di permukaan akar dan ada pu1a yang masuk ke dalam sel korteks. Pada umumnya. sekitar 3% pohon di hutan dapat membentuk ektomikoriza. Pada Gymnospermac, seperti pada famili Pinaceae dan Cupoessaceae. Adapun pada Angiospemsae antara lain pada famili Salicaome. Sapindaceae. Fagaceae. dan Solanaceae. Jamur yang membentuk mikoriza umurnnya dari golongan Basidiomycota dan Ascomycota. Contohnya Rhizopogon sp. dan Selerodenno sp.

3.3 Keuntungan Tumbuhan Dengan Adanya Mikoriza
Keuntungan tumbuhan dengan adanya mikoriza adalah sebagai berikut :
1) Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur hara terutama fosfat.
2) Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air.
3) Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang patogen.
4) Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan.


  1. PERAN JAMUR BAGI KEHIDUPAN
            Jamur memiliki pola hidup yang beraneka ragam. Hal tersebut menyebabkan jamur tidak hanya dapat menguntungkan. tetapi juga dapat menimbulkan kerugian pada manusia.
            Ada beberapa jamur yang memiliki kemampuan untuk melapukkan sisa bahan organik sehingga menjamin daur unsur kimia di alam. Oleh sebab itu. peranan jamur sangat vital. Dapatkah Anda membayangkan jika jamur tidak ada? Dapat dipastikan sampah dan bangkai makhluk hidup lainnya akan menumpuk serta tidak teruraikan dan tidak kembali ke alam.
            Jamur yang tergolong Basidiomycota. seperti Voltariella volvacea, Boletus eduli dan Coninellus shiitake  dapat dikelola untuk dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum berperan dalam pembentukan antibiotik penisilin. Pentrillium camemberti dan Penicillium requeforti dalam industri keju untuk menambah aroma dan cita rasa.
Saccharomyces cerrviceae banyak digunakan dalam industri rumah tangga seperti pembuatan tape dan pembuatan minuman ber-alkohol. Rhizopus stolonifer berguna dalam pembentukan tempe. Neurospora crassa dalam pembuatan oncom yang merupakan makanan yang cukup mengandung protein. Jamur yang membentuk mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tumbuhan tinggi karena dapat membantu tumbuhan untuk menyerap unsur hara.
Selain menguntungkan. jamur dapat pula merugikan manusia. Jamur dapat menguraikan bahan yang diperlukan manusia sehingga mendatangkan kerugian yang sangat besar. Contoh kerugian yang ditimbulkan jamur ialah pembusukan makanan serta pelapukan kayu pada kapal dan jembatan. Begitu pula jamur dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Beberapa jamur dapat merugikan tanaman pertanian. Jamur yang dapat menimbulkan penyakit ini pada umumnya dari divisi Deuteromycota seperti yang telah diuraikan sebelumnya.






BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah “cendawan” sebagai sinonim bagi Fungi.
Umumnya, jamur merupakan organisme multiseluler, dan beberapa ada yang uniseluler . Jamur memiliki perbedaan yang terlihat dari struktur tubuh, memperoleh nutrisi, dan cara reproduksi.
Jamur memiliki pola hidup yang beraneka ragam. Hal tersebut menyebabkan jamur tidak hanya dapat menguntungkan. tetapi juga dapat menimbulkan kerugian pada manusia.

  1. SARAN
Untuk menyempurnakan pembahasan ini, Kami tak henti-hentinya meminta kritik dan saran yang konstruktif.





DAFTAR PUSTAKA












download makalah tentang jamur

makalah biologi tentang jamur beserta gambarnya

makalah lengkap tentang jamur

makalah tentang jamur pdf

makalah tentang jamur dan gambarnya

makalah mikrobiologi tentang jamur

makalah lengkap tentang jamur pdf


pengertian fungi




memuat bahaya, dampak,  narkoba, 

makalah fungi pdf

makalah biologi tentang jamur beserta gambarnya

download makalah tentang jamur

makalah mikrobiologi tentang jamur

makalah lengkap tentang jamur

makalah klasifikasi jamur

makalah tentang jamur dan gambarnya

Post Top Ad