Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia (Sumber : WIKIPEDIA) |
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Makalah ini
merupakan makalah yang tersusun dari berbagai sumber dan referensi dalam bidang
studi ekonomi. Dalam makalah ini mengangkat sebuah judul tentang “Perdagangan Internasional”, yang kami
kiranya para pembaca dapat mengetahui perdagangan internasional,
tujuan dan kebijakan dari perdagangan internasional.
Meskipun Kami telah menyelesaikan makalah ini, namun Kami sadar bahwa mungkin didalam kandungan makalah yang tersaji ini masih terdapat sesuatu yang kurang. Karenanya, kami selaku pembuat makalah ini, mohon dengan sangat agar para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang konstruktif agar kami
dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat pada makalah kami.
Dan tidak lupa kami sangat berharap agar makalah ini sangat
bermanfaat bagi para pembaca.
Baubau, 24 Maret 2018
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ……………………………………………………………………..
Kata
Pengantar ………………………………………………………….
Daftar
Isi …………………………………………………………………
BAB
1 PENDAHULUAN ……………………………………………….
1.1
Latar Belakang .…..…………………………………………….
1.2
Rumusan Masalah ……………………………………………..
1.3
Tujuan …………………………………………………………..
BAB
2 PEMBAHASAN .………………………………………………..
2.1
Pengertian Perdagangan Internasional …..………………….
2.2 Teori
Perdagangan Internasional …………………………….
2.3 Manfaat
Perdagangan Internasional …………………………
2.4
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ........................
2.5 Faktor
Penghambat Perdagangan Internasional ……………
2.6 Kebijakan
Perdagangan Internasional ……………………..
2.7 Tujuan
Kebijakan Perdagangan Internasional ………...........
2.8 Neraca
Pembayaran ……………………………………………
BAB
3 PENUTUP ……………………………………………………….
3.1
Kesimpulan ……………………………………………………..
3.2
Saran ……………………………………………………………
Daftar
Pustaka …………………………………………………………..
Makalah Ekonomi Tentang Perdagangan Internasional
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian
global telah mengalami peningkatan yang luar biasa dalam perpindahan faktor produksi
dan barang. Pengaruh globalisasi memberi ekses tertentu bagi dunia bersama-sama dalam konsumsi
layanan, barang, nama merek, serta pengetahuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hadirnya teori
perdagangan internasional yang komprehensif sangat penting tidak hanya untuk
ekonomi profesional tetapi juga untuk setiap orang yang ingin memahami
mekanisme globalisasi dan hubungan antar bangsa. Idealnya, teori perdagangan "seharusnya" memberikan wawasan ke dalam mekanisme perdagangan internasional dan penentu
pola perdagangan, dan interaksi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.
Aspek spesialisasi atau sesuai dengan minat dalam masyarakat adalah salah satu aspek penting dalam perdagangan. Bahkan dalam masyarakat yang paling
primitif sekalipun, orang bekerja sama dalam penggunaan sumber daya mereka yang terbatas.
Tingkat tinggi spesialisasi dalam masyarakat membuat standar hidup semakin
tinggi dan persediaan barang dan jasa lebih banyak. Tanpa perdagangan
spesialisasi tidak terjadi. Pertukaran barang dan jasa antara penduduk Negara
yang berbeda disebut perdagangan internasional. Setiap negara cenderung
untuk mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang dapat menghasilkan dengan
biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
Tidak jarang, dalam aktivitas perdagangan internasional memunculkan persaingan dagang. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru atau tabu. Mengapa terjadi demikian? Dan Apa juga faktor-faktor penyebabnya? dan berbagai pertanyaan lainnya.
Persoalan ini yang melatarbelakangi Kami untuk kemudian memasukkan topik tentang "PERDAGANGAN INTERNASIONAL" dalam makalah kami.
Persoalan ini yang melatarbelakangi Kami untuk kemudian memasukkan topik tentang "PERDAGANGAN INTERNASIONAL" dalam makalah kami.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu Perdagangan Internasional?
2. Apa saja teori-teori tentang Perdagangan Internasional?
3. Apa saja Manfaat yang ditimbulkan dari perdagangan Internasional?
4. Faktor – faktor apa yang terdapat pada Perdagangan Internasional?
5. Kebijakan apa saja yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam
Perdagangan Internasional?
6. Apakah Tujuan pemerintah membuat Kebijakan pada Perdagangan
Internasional?
7. Apa itu Neraca Pembayaran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu Perdagangan Internasional
2. Mengetahui Teori yang terdapat pada perdagangan Internasional
3. Mengetahui Manfaat yang ditimbulkan oleh Perdagangan Internasional
4. Mengetahui Berbagai Faktor dalam Perdagangan Internasional
5. Mengetahui Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam
Perdagangan Internasional
6. Mengetahui Apa Tujuan pemerintah membuat Kebijakan dalam
Perdagangan Internasional
7. Mengetahui Apa itu Neraca Pembayaran
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar-perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Kecenderungan setiap negara adalah sama dalam hal untuk mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang dapat mereka hasilkan dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, pembagian kerja internasional dan spesialisasi meriyatkan perdagangan internasional. Tanpa perdagangan internasional hal itu tidak dapat terjadi.
Kecenderungan setiap negara adalah sama dalam hal untuk mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang dapat mereka hasilkan dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, pembagian kerja internasional dan spesialisasi meriyatkan perdagangan internasional. Tanpa perdagangan internasional hal itu tidak dapat terjadi.
Seperti kita ketahui bahwa Perdagangan Internasional adalah suatu proses
tukar-menukar atau jual beli barang dan jasa yang terjadi antara dua
negara atau lebih. Ada dua macam perdagangan internasional yaitu ekspor dan
impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang, jasa, atau faktor
produksi ke luar negeri dengan tujuan memperoleh keuntungan sedangkan Impor
adalah kegiatan membeli barang, jasa, atau faktor produksi dari luar negeri
dengan memperoleh keuntungan.
Menurut beberapa ahli terdapat beberapa
pengertian perdagangan internasional antara lain:
1. Amir M.S yang
menyatakan bahwa “Dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.” Kerumitan
tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan
kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan.
2. Adam Smith yang menyatakan bahwa “Memfokuskan pada
keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan
mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang
lebih rendah dibandingkan negara lain.”
3. Ricardian yang menyatakan bahwa
“Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan
konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.” Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan
menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang
komoditas. Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung,
seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
4. Heckscgher-Ohlin yang menyatakan bahwa “Alternatif dari model Ricardian
dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih
rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat.”
2.2 Teori Perdagangan Internasional
Tercatat ada 2 (dua) teori
dalam perdagangan internasional yaitu teori keunggulan
mutlak dan teori keunggulan komparatif.
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage
Theory)
Teori ini dipelopori oleh Adam Smith
Suatu negara disebut memiliki keunggulan
mutlak dari negara lain jika negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak
barang daripada negara lain. Biasanya, menggunakan sumber produksi yang sama. Teori ini menjelaskan bahwa dengan melakukan spesialisasi pada produksi barang yang
produktivitas-nya lebih tinggi dibandingkan negara lain, negara itu akan
memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative
Advantage Theory)
Teori ini dipelopori oleh David Ricardo
David Ricardo merupakan murid dari Adam Smith,
ia melengkapi teori gurunya yang mengatakan bahwa perbedaan keunggulan
komparatif juga dapat memberi keuntungan. Dua negara akan tetap dapat melakukan
pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara
mempunyai semua keunggulan.
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional akan memberikan
keuntungan bagi pelaku – pelakunya. Namun, lebih dari itu secara makro manfaat
perdagangan internasional juga tidak sedikit. Manfaat – manfaat tersebut antara
lain sebagai berikut :
1. Memperoleh Divisa
Jika suatu negara mengekspor suatu komoditas,
maka akan mendapat mata uang asing. Mata uang asing itulah yang
disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk membeli barang, jasa, atau faktor
produksi dari negara lain.
2. Memperluas Kesempatan Kerja
Kegiatan ekspor akan memberikan kesempatan
untuk memperluas kesempatan kerja. Untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan
tenaga kerja yang sangat besar untuk memenuhi target yang ditentuka oleh suatu
perusahaan.
3. Men-stabil-kan Harga-harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri
mahal atau jumlahnya tidak memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus
diimpor. Dengan adanya impor, harga barang yang mahal perlahan akan kembali
stabil dan permintaan akan terpenuhi.
4. Meningkatkan Kualitas Konsumsi
Melalui perdagangan internasional, masyarakat
dapat membeli barang yang belum dapat dihasilkan oleh negaranya atau mutunya
kurang. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri
untuk meningkatkan kualitas produk untuk bersaing di pasar internasional.
5. Mendorong Munculnya Teknologi Baru Dalam
Proses Produksi
Spesialisasi akan membuat produsen terus
berusaha melakukan perkembangan teknologi baru agar biaya produksi semakin
murah.
6. Memperluas Daerah Pemasaran
Adanya perdagangan internasional menyebabkan
pasar yang bisa dijangkau produsen semakin luas, karena tidak hanya di dalam
negeri melainkan di luar negeri juga.
7. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Spesialisasi produksi, penemuan teknologi
baru, dan pasar yang sangat luas karena adanya perdagangan internasional
membuat perekonomian terus berjalan lebih cepat, sehingga pertumbuhan ekonomi
juga akan lebih cepat.
8. Setiap Negara Akan Menikmati Semua Barang yang
Dibutuhkan.
Suatu negara yang tidak memproduksi barang
yang ter-spesialisasi atau ter-standarisasi, akan tetap bisa menikmati barang dari negara lain yang
telah dibayar.
9. Memungkinkan Terjadinya Spesialisasi
Suatu negara tidak perlu untuk memproduksi
barang komoditi, karena negara itu akan mendapatkan barang yang negara
perlukan. Karena biaya yang mahal menjadi salah satu negara dalam memproduksi
barang.
10. Meningkatkan
Produktivitas dan Efesiensi Produksi
Dengan berkonsentrasi memproduksi barang –
barang yang biaya produksinya murah, sehingga faktor produksinya bisa dialihkan
untuk memproduksi barang itu. Sehingga produktivitas imput akan meningkat dan
proses produksi menjadi lebih efisien.
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Adanya banyak faktor yang mendorong negara –
negara di dunia melakukan perdagangan internasional. Faktor tersebut antara
lain sebagai berikut :
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan sumber daya alam mengakibatkan
setiap negara menghasilkan produk yang berbeda, jarang suatu negara memiliki
sumber daya alam yang lengkap untuk memenuhi konsumsi. Hal ini mendorong
terjadinya perdagangan di antara negara yang memiliki sumber daya yang berbeda,
dengan cara melakukan pertukaran antarnegara.
2. Perbedaan Barang dan Jasa yang Diproduksi
Karena keterbatasan yang dimiliki, suatu
negara tidak mungkin memproduksi sendiri semua barang dan jasa yang dibutuhkan
warga negaranya. Hal ini yang menyebabkan ada perbedaan barang dan jasa yang
diproduksi. Dan juga, sangat memungkinkan untuk melakukan perdagangan
internasional.
3. Perbedaan Selera Konsumen
Selera konsumen akan memengaruhi jenis barang
dan jasa yang akan diimpor atau diekspor suatu negara. Misalnya warga Eropa
menyukai produk yang bernuansa alam, maka Indonesia berkesempatan dalam
mengekspor produk yang bernuansa alam ke Eropa.
4. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)
Perdagangan internasional memungkinkan suatu
negara dapat memasarkan hasil produksi pada banyak negara. Negara yang
berproduksi dalam jumlah yang besar sehingga dapat menurunkan biaya
produksinya. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar maka akan murah,
sebaliknya barang yang diproduksi dalam jumlah yang kecil akan mahal. Masalah
ini kemudian menjadi alasan sehingga negara berkembang tidak dapat memproduksi barang yang memiliki teknologi tinggi.
5. Perbedaan Harga Barang yang Diproduksi
Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan
biaya produksi untuk menghasilkan barang tersebut. Perbedaan biaya produksi
disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan negara dalam mengolah sumber daya
ekonomi yang dimiliki. Dengan demikian, akan menyebabkan suatu negara memilih
untuk mengimpor barang yang biaya produksinya di dalam negeri lebih mahal
sehingga harganya akan lebih mahal.
6. Perbedaan Teknologi
Beberapa negara telah berhasil dalam
memproduksi teknologi maju. Dan sebagian lagi belum dapat menerapkan teknologi
maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi maju akan menjual barang
dengan murah pada negara yang teknologinya masih sederhana.
7. Keinginan Membuka Kerja Sama dengan Negara
Lain.
Faktor ini akan mendorong
terjadinya perdagangan internasional yang pada gilirannya akan menyebabkan
kerja sama antarnegara di bidang lain juga semakin erat.
8. Era Globalisasi
Era globalisasi yang salah satunya terwujud
dengan perdagangan bebas dunia yang akan segara menyearang negara berkembang
mau tidak mau harus di hadapi oleh negara itu.
2.5 Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi
hambatan dalam melakukan perdagangan internasional. Faktor – faktor tersebut
antara lain :
1. Tidak Amannya Suatu Negara
Jika suatu negara tidak aman, maka para
pedagang akan beralih ke negara lain yang lebih lama. Faktor keamanan akan
mempengaruhi untuk melakukan perdagangan internasional.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh
Pemerintah
Ada beberapa kebijakan suatu negara yang
menghambat kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, perizinan yang
rumit, pembatasan jumlah impor dan ekspor, dan lain-lain.
3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Tidak stabil-nya kurs mata uang asing, membuat
para eksportir maupun importir mengalami kesulitan untuk menentukan harga
valuta asing. Ini akan berdampak terhadap penawaran dan permintaan dalam
perdagangan.
4. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara
berbeda. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan
nilai uang itu sendiri. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta
kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara
pengekspor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah
proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
5. Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat
menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah,
maka kualitas dari hasil produksi (produk) akan rendah. Suatu negara yang
memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Dan ini akan
menjadi hambatan bagi negara yang bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.
2.6 Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional adalah
rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah
hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Adapun tujuan yang akan
ditargetkan pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional itu antara lain
:
1. Melindungi kepentingan dalam ekonomi nasional terhadap berbagai
kemungkinan pengaruh buruk/negatif dari berbagai negara lain
2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai
kemungkinan persaingan yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang
menguntungkan.
3. Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap tersedia.
4. Menjaga keseimbangan dan stabilitas neraca terhadap pembayaran internasional
5. Mampu mendorong laju ekspor
6. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
7. Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.
Adapun macam-macam kebijakan perdagangan
internasional adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan
yang menginginkan adanya kebebasan perdagangan, dengan demikian tidak ada
rintangan yang menghalangi arus produk dan ke luar negeri.
2. Kebijakan Perdagangan "Proteksionis"
Kebijakan perdagangan proteksionis
adalah kebijakan perdagangan yang melindungi produk-produk dalam negeri agar
mampu bersaing dengan produk asing yang dilakukan dengan
cara membuat berbagai rintangan/hambatan arus produksi
dari dan keluar negeri.
Jenis – jenis
dari kebijakan perdagangan internasional dapat diberlakukan untuk
impor dan ekspor.
1. Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang
Impor
Kebijakan perdagangan internasional
untuk impor antara lain adalah kuota, tarif, subsidi, dan
larangan impor.
a. Kuota
Kuota merupakan jumlah yang
ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau
suatu waktu tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah jumlah total jumlah barang
yang dapat diimpor dalam masa tertentu. Kuota dapat dibedakan menjadi 4:
a) Absolute/Unilateral Quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan
oleh satu negara tanpa persetujuan negara lain.
b) Negotiated/Bilateral Quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan
oleh perjanjian 2 negara atau lebih.
c) Tarif Quota yaitu gabungan antara tarif dan quota.
d) Mixing Quota yaitu kuota yang dimaksudkan untuk membatasi
penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proses produksi.
b. Tarif
Kebijakan ini diambil pemerintah
dengan menetapkan tarif tinggi untuk mengimpor suatu jenis
barang. Dengan pengenaan tarif, harga barang impor menjadi mahal,
sehingga barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya
saing dan dibeli konsumen.
Tarif dapat dibedakan menjadi 3
macam antara lain sebagai berikut :
1. Tarif Ad Valorem yaitu tarif yang besarnya dinyatakan dalam
presentasi dari nilai yang dikenakan tarif.
2. Tarif Specific yaitu tarif yang besarnya dihitung atas dasar
satuan/ukuran fisik barang yang diimpor.
3. Tarif Specific Ad Valorem yaitu tarif hasil kombinasi antara tarif Ad
Valorem dan Specific.
c. Subsidi
Karena ada perbedaan harga
antara barang impor dan barang dalam negeri, kemungkinan harga barang impor
lebih murah daripada harga barang produksi dalam negeri. Agar harga produksi
dalam negeri dapat ditekan pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen dalam
negeri.
Ada 2 tujuan pemberian subsidi
terkait dengan perdagangan internasional yaitu untuk mengurangi ketergantungan
terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu
memproduksi lebih banyak.
Pemberian subsidi pada
perusahaan yang berorientasi ekspor akan mendorong produsen memproduksi lebih
banyak, sehingga mampu mengekspor lebih banyak. Subsidi biasanya diberikan
pemerintah dalam bentuk modal, keahlian, mesin-mesin, peralatan, keringanan pajak,
pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga.
d. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan
perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu
karena alasan – alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.
Dengan berbagai alasan,
terdapat barang tertentu yang dilarang impor. Larangan impor bisa jadi
dilakukan untuk membalas tindakan negara lain yang telah terlebih dahulu
melarang impor dan bisa juga dilakukan untuk menghemat devisa.
2. Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang
Ekspor
Beberapa kebijakan perdagangan
internasional di bidang ekspor adalah sebagai berikut:
a. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah suatu
tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda untuk suatu negara dengan
negara lainnya. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat
diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama. Dan harga untuk
negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini
dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
b. Pemberian Premi (Subsidi)
Kebijakan ini diambil
pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan memberi premi kepada badan
usaha yang melakukan ekspor. Pemberian premi biasanya dalam bentuk uang, serta
pembebasan pajak dan fasilitas lain. Dengan tujuan agar barang ekspor memiliki
daya saing di luar negeri. Dan biasanya premi di berikan ketika suatu
perusahaan mencapai target produksi yang di tentukan oleh pemerintah.
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga
jual di luar negeri lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional. Cara dumping ini
dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat dikendalikan oleh
pemerintah.
d. Politik Dagang Bebas
Kebijakan ini merupakan
pemberian kebebasan dalam ekspor dan impor oleh masing-masing pemerintah.
Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti mutu
barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
e. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan
kebijakan pemerintah yang melarang baran dan jasa dijual keluar melewati batas
negara (ekspor) karena alasan – alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi,
politis, sosial, atau budaya. Umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan
kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan.
2.7 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan
internasional diterapkan baik dalam kegiatan impor maupun ekspor. Kegiatan
perdagangan impor di tujukan untuk mengatasi dampak buruk dari mengimpor
barang. Salah satu keburukan mengimpor barang adalah perusahaan dalam negeri
yang memproduksi jenis barang yang sama akan kalah saing dengan barang impor.
Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor juga di tujukan untuk
melindungi produksi dalam negeri di samping memperoleh keuntungan.
Dari pemaparan di atas terdapat
lagi beberapa tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah sebagai berikut
:
1. Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan
kebijakan perdagangan internasional untuk mengendalikan ekspor dan
impor.Kebijakan perdagangan bebas berusaha meningkatkan ekspor dengan cara
menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan kebijakan perdagangan "proteksionis" berusaha meningkatkan ekspor antara lain dengan cara menurunkan tarif
ekspor.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian akan tumbuh dengan
baik bila hasil produksi yang melimpah dapat diekspor ke berbagai
negara. Perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi
industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor
(batasan impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
3. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit
(kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan
perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya yaitu dengan
berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan berbagai cara,
seperti memberlakukan kuota impor, tarif impor dan larangan impor.
2.8 Neraca Pemabayaran
Neraca pembayaran internasional
(Balance of Payment) adalah catatan yang tersusun secara sistematis
mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu
negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Penduduk
merupakan orang per-orang, badan hukum, dan pemerintah.
Transaksi ekonomi yang dicatat
dalam neraca pembayaran dapat di-golong-kan menjadi dua yaitu Transaksi
Debit dan Transaksi Kredit. Transaksi debit adalah transaksi
yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara lain. Transaksi kredit
adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima
pembayaran dari penduduk negara lain.
Neraca pembayaran terbentuk
dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Neraca Belanja
Neraca belanja adalah jumlah
saldo dari neraca perdagangan transaksi unilateral.
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan terdiri atas
:
a) Neraca perdagangan barang
b) Neraca perdagangan jasa
Kemungkinan yang terjadi pada
suatu negara pada neraca perdagangan yaitu surplus, defisit, atau seimbang.
Surplus terjadi apabila ekspor lebih besar dari impor. Defisit terjadi apabila
impor lebih besar dai ekspor. Seimbang terjadi apabila ekspor sama dengan
impor.
2. Transaksi Unilateral
Transaksi unilateral merupakan transaksi yang
tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara hukum bagi negara yang
menerimanya.
b.
Neraca Lalu Lintas Modal
Neraca Lalu Lintas Modal
Neraca lalu lintas modal mencatat
arus modal pemerintah dan swasta.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah sebagaimana sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar
negara.
2. Terdapat 2 teori tentang perdagangan internasional yaitu teori
keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
3. Manfaat dari perdagangan internasional sangat banyak seperti
memperluas lapangan kerja, memperluas daerah pemasaran, memperoleh devisa, dan
lain-lain.
4. Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling
tukar menukar hasil produksi.
5. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak
pula kebutuhan masyarakatnya.
3.2 Saran
Sebelum mengakhiri makalah ini Kami menyarankan :
1. Pihak terkait sebaiknya membuat peraturan-peraturan tentang bagaimana cara
pembayaran antar negara agar tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan
perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa
dihasilkannya maka dia harus mempunyai daya beli.
Demikianlah saran-saran dari kami, semoga bisa membawa manfaat bagi kita semua khususnya bagi
pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk bisa mengetahui
tentang betapa pentingnya perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA
R. Fitria Hartatik, Aisyah Nur Mimin. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Pusat Pembukuan.
S. Alam,2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum
2013. Jakarta:ESIS
http://agenoame.blogspot.co.id/2017/12/makalah-ekonomi-tentang-perdagangan_5.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar